"Jika naik kelas, kau akan kuberi selusin buku tulis berwarna dan beraroma bunga. Jika kau tak naik kelas, kau tak akan kuberi uang saku selama tujuh minggu."
Ujar banyak bapak kepada anak-anaknya.
"Kau kan kucinta hanya jika kau mencintaiku. Kau kan kunikahi hanya jika kau bisa membelikanku sebuah rumah berpagar baja."
Janji sang kekasih kepada lelakinya.
"Saya akan menaikkan pangkatmu jika kau bekerja keras dan disiplin. Kau akan kupecat jika melanggar peraturan." Janji sang atasan pada bawahannya.
"Aku akan beribadah jika Tuhan memberiku pahala untuk membayar tiket ke surga." Janji seorang hamba suatu ketika.
Begitulah, saya atau anda atau kebanyakan kita selalu
fokus pada syarat-syarat yang harus dipenuhi. Bukan tujuan itu sendiri.
Bukan pula makna dari proses yang dijalani. Hal itu membuat kita terjebak pada perbuatan yang mekanistik, yang sayangnya hanya berefek pada hilangnya energi (baca : capek) semata. Tanpa pernah mendapatkan arti yang hakiki dari suatu proses dalam setiap tahap kehidupan.
Mindset kita pun sering terperangkap pada paradigma
"saya akan bahagia jika tujuan saya tercapai". Seharusnya kita bahagia kapan saja, hari ini, besok dan nanti. Tidak hanya pada momen tertentu saat tujuan tercapai. Rugilah kita kalau begitu…
Kita selalu melupakan esensi dari sebuah perbuatan. Kita hanya
fokus pada bagaimana cara mencapai hasil yang diinginkan. Tidak menghayati proses yang dijalani, tidak melibatkan hati, tidak melibatkan diri sepenuhnya dalam rangka pembelajaran dan pengabdian pada-Nya.
Bukankah segala hal baik yang kita kerjakan harus diniatkan untuk menggapai ridho-Nya…? Bukan hanya menggapai surga-Nya?.
Jika kita sedemikian terobsesi pada surga, maka kita hanya akan menjadi hamba yang tendensius. Bukan sang mukhlasin yang orientasinya adalah Ridho Illahi.
Surga hanyalah efek, bukan tujuan. Dan ibadah bukan lagi
syarat, tapi proses yang indah yang menerbitkan kebahagiaan hakiki setiap kali menjalaninya.
Semoga kita bisa selalu ikhlas menjalani setiap perbuatan, bukan hanya sekedar menggugurkan persyaratan semata.
Wallahu ‘alam bisshowab…